Minggu, 10 Februari 2013

cara menjahit pakaian

Cara Menjahit Pakaian

Ketika anda masih kecil, memiliki ketrampilan menjahit merupakan sebuah keharusan sebagai seorang wanita, bahkan tidak jarang sebagian dari anda pasti mengalami kelas tata busana saat duduk di SMP.  Nyatanya ketrampilan menjahit memang membawa berbagai manfaat bagi anda, karena selain bisa membuat aneka ragam pakaian sendiri juga bisa memperoleh penghasilan dari ketrampilan yang satu ini. Nah, bila anda saat ini anda ingin belajar menjahit sepotong baju, tidak ada salahnya kalau anda mencoba tahapan-tahapan cara menjahit berikut ini.

# Mengukur
Langkah pertama dalam menjahit pakaian adalah mengukur setiap bagian dari pakaian yang akan dijahit agar dapat dipakai. Berikut ini adalah bagian-bagian yang harus diukur untuk menjahit pakaian:

# Menggambar pola
Bagian ukuran yang diperlukan untuk menggambar pola adalah:
  • Lingkar badan
  • Lingkar leher
  • Lingkar pinggang
  • Lebar bahu
  • Panjang dada
  • Lebar dada
  • Panjang punggung
  • Lebar Punggung
  • Panjang sisi
  • Tinggi puncak
  • Jarak payudara

# Memotong Pola
Setelah pola baju yang diinginkan sudah siap, hal selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memotong pola di kain. Nah, cara memotong pola secara benar adalah sebagai berikut:
  • Letakkan pola badan depan pada lipatan kain yang akan dijahit.
  • Letakkan pola badan belakang dan lengan pada sisi kain yang lain
  • Gunting bahan tepat pada pola, ingat anda tidak perlu memberi kelebihan ukuran pada kain.


# Menjahit
Jika kain telah dipotong sesuai dengan pola, anda hanya perlu menjahit kain sesuai dengan contoh baju yang anda inginkan.  Di bawah ini adalah metode dan cara menjahit:

cara membuat pola blus

CARA MEMBUAT BEBERAPA POLA

Cara membuat pola dasar baju wanita

Di jaman sekarang ini kebutuhan akan fashion sangat meningkat tajam, apalagi untuk baju wanita. Model dan desainnya selalu berganti setiap waktu.
Untuk pecah polanya pun harus lebih berhati-hati untuk membuat baju wanita. 
Sebelum kita membuat polanya kita harus mengukur  dengan lebih detail untuk badan model yang akan kita pakai.
Cara mengukur Badan :
 
* Sediakan metline (pita ukur), 2 atau tiga tali untuk di gunakan mengikat( menentukan mana  pinggang dan pinggul), pensil dan kertas
* Sebelum mulai mengukur ikat bagian pingang dan pinggul dengan tali yang sudah disediakan.
    1. Mengukur Lingkar dada/badan
        Ukur  melingkar melewati dada terbesar melingkar ke punggung lewat pertengahan dada dalam posisi  pas kemudian di tambahkan 4cm atau di tambahkan 4 jari  saat mengukur.
    
    2. Mengukur leher
        Mengukurnya dari leher  terbesar di mulai dari lekuk leher melingkar ke belakang melewati tulang leher kembali ke depan di lekuk leher di longgarin 1 cm
    
    3. Mengukur lebar bahu
 
       Diukur dari bahu paling tinggi hingga bahu terendah sampai di batas tulang.
 
    4. Mengukur Tinggi dada
 
       Diukur dari lekuk leher hingga ke pertengahan dada ( jarak dadanya di ukur dari dada kiri ke dada  kanan)
     
    5. Mengukur Lebar Dada
 
       Dimulai dari pangkal lengan kiri sampai kanan ( lipatan ketiak ) bagian depan
 
    6. Mengukur panjang punggung
 
       Mengukurnya dari  tulang kuduk/leher turun sampai batas ikat pinggang bagian belakang.
 
    7. Mengukur Lingkar Pinggang
 
       Di ukur dari pinggang terkecil ( biasanya dari pusar) melingkar di tambahkan satu jari untuk kelonggaran.
 
    8. Mengukur Lebar Punggung
 
       Dimulai dari pangkal lengan kiri sampai kanan ( lipatan ketiak ) bagian belakang.
 
    9. Mengukur Tinggi Panggul
 
       Diukur dari samping mulai dari pinggang ke panggul terbesar.
 
   10. Mengukur Lingkar Panggul
 
       Melingkari panggul terbesar di batas tinggi panggulnya di tambah 4 jari atau di tambah 4cm.
 
   11. Mengukur Kerung lengan
 
       Di ukur melingkari lengan terbesar lewat pertengahan bahu dan beri kelonggaran 3cm atau dengan batas  garisan
 
Setelah kita pelajari di bagian atas tadi baru kita bisa mengukur badan model kita :) ambil saja saudara atau teman kita untuk sebagai obyek ukurnya.
Anggap saja untuk data yang kita peroleh sebagai berikut :
 
    - Lingkar badan         : 84 cm
    - Lingkar Pinggang   : 64 cm
    - Panjang Muka          : 33 cm
    - Panjang Punggung : 37 cm
    - Panjang Sisi             : 17 cm
    - Panjang Bahu           : 12 cm
    - Lebar Muka                : 32 cm
    - Lebar PUnggung      : 34 cm
    - Ling. ker.lengan        : 44 cm
    - Panjang Lengan       : 25 cm
    - Besar Ujung Leng    : 32 cm
 
Bagian Muka :
 A-B = (1/16 x ling.badan) + 2
     = (1/16 x 84 ) + 2
     = 7.5 cm
 
 B-C = 3-5 cm
 
 B-D = Panjang  Muka = 33 cm
 
 A-E = (1/16 x ling.badan) + 1
     = (1/16 x 84 ) + 1
     = 6.25 cm
 
 C-C'= 1/2 x lebar Muka
     = 1/2 x 32
     = 16  cm
 
 A-F = D-G = (1/4 x ling.badan) + 1
           = (1/4 x 84) +  1
           = 22 cm
 
 A-D = F-G
 
 D-H = (1/10 x ling.ping) + 1
     = (1/10 x 64) + 1
     = 7.4  cm
 
 H-I = Lebar Kupnat = 3cm
 
 F-Y = 1/20 x ling.badan
     = 1/20 x 84
     = 4.2 cm
 
 Hubungkan E-Y
 E-K = Panjang Bahu = 12 cm
 E-L = 1/2 (E-K) - 1 = 5  cm
 Hubungkan L - H
 I-O = ( 1/4 x ling.ping) + 1 - (D-H)
     = 16 + 1 - 7.5
     = 9.5 cm
 O-P = (D-H) + (I-O) = 1/4 x Ling.ping + 1 = 17 cm
 H-M = Panjang Sisi - 4 
     = 17- 4 = 13 cm
 o-p = Panjang sisi
 Dari K melewati C' menuju titik P ( titik maju 2cm)
 
Bagian belakang :
 A-B = 1 cm
 
 B-C = 8-10cm 
 
 B-D = Panjang punggung = 37 cm
 
 c-c'= 1/2 x lebar. pung 
     = 1/2 x 34   = 17 cm
 
 A-E = ( 1/16 x ling.badan) + 1
     = ( 1/16  x 84) + 1 = 6.25 cm
 
 A-F = D-G  = (1/4 x ling.badan)-1
            = (1/4 x 84 ) - 1
            = 20 cm
 Hubungkan F dengan G 
 Kupnat F- Y = (1/20 x ling.badan)
             = (1/20 x 84)  = 4.2 cm
 
 E-K = Panjang Bahu
 D-H = 1/10 x  ling.ping = 6.4 cm
 H-I = 3 cm
 Pertengahan HI tarik garis ke  atas sepanjang sisi (-2) dikurangi 2 terdapat titik M HMI =  kupnat
 I-O ={  (1/4 x ling.ping)-1}-(D-H)
     = 16-1-6.5 = 8.5 cm
 
Pola lengan Dasar
 A-B = ( 1/4 x ling.ker.leng) + 1
     = (1/4 x 44) + 1
     = 12 cm
 
 B-C = B-D = 1/2 x ling.ker.leng
           = 22 cm
 BE = Panjang Lengan
 EF = EG = 1/2 x bbesar ujung lengan
         = 1/2 x 32 = 16 cm
 
 B-D =di bagi 4 B-c =  di bagi 3
 
  D1 = 1cm masuk
  D2 = 1.5cm keluar
  B1 = 1.5cm keluar
 
Untuk example kita ambil ukuran S saja
 
 Lingkar pinggang = 64  cm
 Tinggi Panggul   = 17 cm
 Lingkar panggul  = 88 ccm
 Panjang Rok      = 58  cm
 
Pola  Dasar Rok Bagian Depan :
Dari titik A ke B 2 cm
           B ke C 17 cm
           B ke D 58 cm
 
 C-F = D ke G 23 cm
 
       G ke H keluar 3 cm
       Hubungkan B dengan E sesuai paham gambar ( menyerupai bentuk pinggang)
       E-I = B-D = panjang rok
       Hubungkan I dengan D A-E = (1/4 x Ling.ping) + 1 + 3
                                = (1/4 x 64) + 1 + 3
                                = 20 cm
                            C-F = (1/4 x Ling.Panggul) + 1
                                = (1/4 x 88) + 1 = 23 cm
                            B-Y = (1/10 x ling.ping ) + 1

cara membuat pola kebaya kartini


Picture
Langkah :
Pola Belakang
  1. Buat pola bagian belakang terlebih dahulu.Siapkan pola dasar.
  2. Dari bagian atas leher tarik garis lurus ke atas lalu hubungkan dengan bahu.
  3. Dari ujung bahu masuk ke dalam 2 cm, lalu tarik garis lurus ke bawah sampai pinggang.
  4. Pada punggung dibagi 2, pas dipertengahan tarik garis lurus ke bawah, lalu buat kupnat yang lebarnya 3 cm.
  5. Pada kerung lengan masuk 1 cm ke dalam
  6. Pada garis pinggang beri tanda sesuai hasil perhitungan = LP/4+3-1
  7. Tinggi hip (dari garis pinggang)=18 cm
  8. Pada  tinggi  hip  tarik garis lurus  yang panjangnya = L Hip/4+5-1
  9. Hubungan hasil perhitungan 6 dan 7, tarik garis lurus i ke bawah.
  10. Bentuk pola
Pola Depan.
  1. Dari  ujung , tarik garis lurus keatas, lalu keluar 1.5 cm, lalu tarik kembali garis ke arah leher, panjangnya =  panjang leher belakang=Q
  2. Beri tambah lebar pada bagian depan 8 cm.
  3. Dari no. 1, tarik garis tegak lurus sampai batas pola setelah ditambah 8 cm.
  4. Pada kerung lengan masuk 1 cm ke bagian dalam
  5. Dari t itik BP, buat kupnat kesamping dan ke bawah, lebar kupnat samping sesuai panjang samping pola bagian belakang, lebar kupnat depan 8 cm
  6. Hitung panjang garis pinggang
  7. Hitung panjang garis hip
  8. Bentuk pola

Picture
Potong pola dan siap di gunakan.

cara membuat pola kemeja

PRAKTEK MEMBUAT GAMBAR POLA KEMEJA PRIA


1. Menentukan garis dada, garis pinggang dan garis pinggul.
Tentukan titik A lalu buatlah garis vertikal dan horisontal yang saling berpotongan di titik A tersebut.
Dibawah A tentukan titik B dimana AB = panjang punggung.
Buatlah garis horisontal yang melalui titik B dan garis  itu disebut garis dada.
Dibawah B tentukan titik C dimana AC = panjang pinggang.
Buatlah garis horisontal yang melalui titik C dan garis  itu disebut garis pinggang.
Dibawah C tentukan titik D dimana AD = panjang pinggul.
Buatlah garis horisontal yang melalui titik D dan garis  itu disebut garis pinggul.
Dibawah D tentukan titik lalu buatlah garis horisontal yang merupakan batas bawah panjang kemeja pria.

2. Kemeja pria dipakai masuk celana bawahan (model jahitan samping lurus).
 Khusus untuk model jahitan samping lurus, yaitu kemeja pria yang semestinya ketika dipakai selalu masuk celana yang sedang dipakai, seperti kemeja seragam sekolah, kemeja untuk kerja baik di kantor maupun sales yang perlu berpakaian rapi, dan sebagainya.
2.a. Menggambar pola dasar bagian depan.

Sebelah kanan A ada titik E dimana AE = setengah dari lebar leher, atau bila yang diukur lingkar leher, maka
AE = seperenam dari lingkar leher.
Diatas B tentukan titik F, dimana BF = kontrol kemiringan bahu.
Sebelah kanan F tentukan titik G.
FG = setengah dari lebar punggung.
Sebelah kanan B ada titik H.
BH = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm, karena pola depan lebih lebar dibanding pola belakang
Hubungkan E dan G dengan garis lurus, EG = lebar bahu.
Buat kerung lengan dari titik G, mula-mula garis lurus yang siku-siku tegak lurus dengan EG, setelah mendekati H dibuat garis lengkung.
Buat kerung leher  depan dimulai dari titik E, mula-mula garis lurus yang tegak lurus EG, setelah 2 cm membentuk lengkung lingkaran dengan jari-jari setengah dari lebar leher, atau dapat juga jari-jarinya = seperenam dari lingkar leher.
Dari titik H tarik garis lurus ke bawah sampai K yaitu batas bawah panjang kemeja yang akan dibuat. Pada bagian depan, ujung kerung leher ke bawah dilebarkan 1 cm, untuk tumpukan kain tempat pasang kancing baju. Dari kiri maju 1 cm dan dari kanan juga maju 1 cm, maka lebar tumpukan untuk pasang kancing baju menjadi 2 cm.
Supaya pundak tampak lebih bidang maka jahitan antara pola depan dan pola belakang di posisi pundak diturunkan 3 cm ke arah depan, jadi garis lipatan lengan nantinya tidak ketemu dengan jahitan pundak, tetapi posisi garis lipatan lengan berada 3 cm di belakang jahitan pundak.  Karena itu, dibawah EG, dibuat garis sejajar EG dan berjarak 3 cm dari EG.
Jadi, jahitan pada bahu maju ke pola depan 3 cm dari pola aslinya, dan gambaran pola depan kemeja pria tapak seperti gambar diatas.
Kemeja pria model jahitan samping lurus, tidak membutuhkan ukuran lingkar pinggang dan lingkar pinggul, karena semua dianggap sama dengan lingkar dadanya. 
2.b. Menggambar pola dasar bagian belakang.
Supaya jelas dan mudah dipahami, berikut adalah perbedaan pokok antara gambar pola depan dan gambar pola belakang pada pola dasar kemeja pria model lurus samping,
Pada posisi garis dada,
pola depan = seperempat lingkar dada ditambah 1cm, sedangkan pola belakang = seperempat lingkar dada dikurangi 1cm.
Jadi pada garis dada, pola belakang lebih kecil 2 cm dibanding pola depan.
Buat garis vertikal yang berjarak 2 cm pada garis samping.
Pada posisi kerung leher belakang, lengkungannya jauh lebih datar dibanding kerung leher depan, hanya 1,5 cm dibawah titik A.
Posisi tengah belakang tidak ada tumpukan untuk pasang kancing, karena itu tidak perlu ditambah 1 cm seperti pada pola depan. Pola belakang dibuat pas pada posisi garis vertikal yang melalui titik A.
Pada posisi garis bahu atau pundak, gambar pola depan dikurangi 3 cm dari garis bahu yang asli, sedang gambar pola belakang ditambah 3 cm dari garis bahu yang asli. Jadi, pada posisi garis bahu, gambar pola belakang lebih tinggi 6 cm dibanding gambar pola depan.
Pada posisi kerung lengan belakang, lengkungannya lebih datar dibanding kerung lengan yang depan, karena lebar punggung memang lebih kecil dari lebar dadanya.
Dari kelima perbedaan yang telah diuraikan tadi, maka gambar pola belakang dapat dilihat pada gambar diatas, yang langsung bisa dibandingkan dengan gambar pola depannya yang digambarkan dengan garis titik-titik.
  
3. Kemeja pria dipakai diluar celana bawahan (model jahitan samping lengkung)
Bila kemeja pria model lurus samping dipakai diluar celana, tampaknya kemeja tadi tidak mapan ditubuh pemakainya, karena memang kemeja tersebut dirancang untuk dipakai didalam celana. Supaya kalau dipakai diluar celana kemeja tadi bisa tampak lebih mapan di tubuh pemakainya, maka gambar polanya harus memperhitungkan lingkar pinggang dan lingkar pinggulnya, bukan hanya memperhatikan lingkar dada saja.
Jenis kemeja pria yang dirancang untuk selalu dipakai diluar celana biasanya ditandai dengan kantong di kiri dan kanan bawah bagian depan. Misalnya pada baju kemeja batik, baju koko dan baju muslim yang selalu dipakai diluar celana atau kain sarung sebagai baju bawahnya.
Gambar pola kemeja pria yang dirancang khusus untuk selalu dipakai diluar celana bawahan adalah sebagai berikut:
Pada prinsipnya relatif sama dengan pola kemeja pria model jahitan samping lurus, kecuali perbedaan pada jahitan samping yang dibuat melengkung mengikuti bentuk tubuh calon pemakainya, yaitu:
  • Posisi garis dada, pola depan = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm, sedangkan pola belakang = seperempat lingkar dada dikurangi 1 cm.   Jadi, pada posisi garis dada, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
  • Posisi garis pinggang, pola depan = seperempat lingkar pinggang ditambah 1 cm, sedangkan pola belakang = seperempat lingkar pinggang dikurangi 1 cm.   Jadi, pada posisi garis pinggang, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
  • Posisi garis pinggul, pola depan = seperempat lingkar pinggul ditambah 1 cm, sedangkan pola belakang = seperempat lingkar pinggul dikurangi 1 cm.   Jadi, pada posisi garis pinggul, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
Sementara posisi pada bagian lain relatif sama dengan pola kemeja pria model jahitan samping lurus yang telah dijelaskan sebelumnya.
4. Kemeja pria bisa dipakai dimasukkan maupun diluar celana bawahan
Pada prinsipnya relatif sama dengan pola kemeja pria model jahitan samping lurus, kecuali perbedaan pada jahitan samping yang dibuat melengkung mengikuti bentuk tubuh calon pemakainya, yaitu:


  • Posisi garis dada, bagian depan = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm, sedangkan bagian belakang = seperempat lingkar dada dikurangi 1 cm.   Jadi, pada posisi garis dada, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
  • Posisi garis pinggang dibuat lengkungan sedikit, antara 1cm sampai 2 cm saja.  Pada posisi garis pinggang, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
  • Posisi batas bawah baju, lebarnya dibuat sama dengan lebar pada posisi garis dada.   Lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
  • Sementara posisi pada bagian lain relatif sama dengan pola kemeja p

cara membuat pola celana

CARA MEMBUAT POLA CELANA PANJANG

Mengambil ukuran badan untuk membuat pola celana panjang, meliputi:
Panjang celana, diukur mulai pinggang sampai mata kaki, atau disesuaikan dengan panjang yang dikehendaki.
Lingkar pinggang, diukur pas mengelilingi pinggang, atau sedikit dibawahnya, sesuai keinginan calon pemakainya.
Lingkar pasak, diukur mulai batas pinggang belakang, melewati selangkangan menuju batas pinggang depan. Batas pinggang adalah posisi batas celana ketika dipakai, bisa pas atau sedikit dibawah pinggang yang sebenarnya.
Lingkar paha, diukur keliling pangkal paha, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model celana panjang yang akan dibuatnya.
Lingkar panggul, diukur keliling panggul yang terbesar, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model dan kelonggaran celana panjang yang akan dibuatnya.
Panjang lutut, diukur mulai pinggang sampai batas lutut. Pengertian pinggang bisa sedikit dibawah pinggang yang sebenarnya disesuaikan dengan posisi celana yang akan dibuatnya.
Lingkar lutut. diukur keliling lutut, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model celana yang akan dibuatnya.
Lingkar ujung bawah celana, diukur sesuai model celana atau sesuai keinginan pemakainya.


URUTAN LANGKAH MEMBUAT POLA CELANA PANJANG

POLA BAGIAN DEPAN








POLA DEPAN MERUPAKAN DASAR UNTUK MEMBUAT POLA BELAKANG


cara membuat pola rok


 Praktek Pola Dasar Rok

Picture
Pola dasar rok perlu dipraktekan, untuk melihat apakah pola yang kita buat sudah bagus dan nyaman. Umumnya yang sering terjadi adalah rok "menguping" pada bagian samping, bila ini terjadi maka pembentukan pas di pinggul harus di perbaiki dengan cara mengurangi besar lekukan

Perlengkapan :1. Pola dasar rok yang sudah di buat sebelumnya
2. Bahan blacu 1m,lebar 115 cm
3. Kapur jahit, rider, karbon
4. Kain keras yang ada lemnya (tinggal setrika)




Pelaksanaan:
1. Lipat dua bahan pada bagian lebarnya
2. Susun pola seperti gambar di samping, letakkan pola  depan pada lipatan bahan.
3. Beri kampuh dengan kapur jahit, besar kampuh seperti gambar di samping.
4. Potong sesuai garis kampuh
5. Lakukan penjiplakan dengan menggunakan rader, jangan lupa sisipkan karbon di dalamnya.
6. Jahit
   Jahit bagian kupnat terlebih dahulu, lalu jahit  sisi depan dan belakang.
   Jahit bagian belakang, sisakan 26 cm untuk tempat reseleting (gunakan reseleting 25 cm)
   Pasang reseleting (lihat tutorial pemasangan reseleting)
   Setrika kain keras pada bahan ban pinggang
   Pasang pada rok (lihat tutorial pemasangan ban pinggang)
7. Rok jadi. selamat mencoba !!!!

Pola dasar rok setelah jadi

Picture

cara membuat pola dasar baju wanita

Cara membuat pola dasar baju wanita

Di jaman sekarang ini kebutuhan akan fashion sangat meningkat tajam, apalagi untuk baju wanita. Model dan desainnya selalu berganti setiap waktu.
Untuk pecah polanya pun harus lebih berhati-hati untuk membuat baju wanita. 
Sebelum kita membuat polanya kita harus mengukur  dengan lebih detail untuk badan model yang akan kita pakai.
Cara mengukur Badan :
 
* Sediakan metline (pita ukur), 2 atau tiga tali untuk di gunakan mengikat( menentukan mana  pinggang dan pinggul), pensil dan kertas
* Sebelum mulai mengukur ikat bagian pingang dan pinggul dengan tali yang sudah disediakan.
    1. Mengukur Lingkar dada/badan
        Ukur  melingkar melewati dada terbesar melingkar ke punggung lewat pertengahan dada dalam posisi  pas kemudian di tambahkan 4cm atau di tambahkan 4 jari  saat mengukur.
    
    2. Mengukur leher
        Mengukurnya dari leher  terbesar di mulai dari lekuk leher melingkar ke belakang melewati tulang leher kembali ke depan di lekuk leher di longgarin 1 cm
    
    3. Mengukur lebar bahu
 
       Diukur dari bahu paling tinggi hingga bahu terendah sampai di batas tulang.
 
    4. Mengukur Tinggi dada
 
       Diukur dari lekuk leher hingga ke pertengahan dada ( jarak dadanya di ukur dari dada kiri ke dada  kanan)
     
    5. Mengukur Lebar Dada
 
       Dimulai dari pangkal lengan kiri sampai kanan ( lipatan ketiak ) bagian depan
 
    6. Mengukur panjang punggung
 
       Mengukurnya dari  tulang kuduk/leher turun sampai batas ikat pinggang bagian belakang.
 
    7. Mengukur Lingkar Pinggang
 
       Di ukur dari pinggang terkecil ( biasanya dari pusar) melingkar di tambahkan satu jari untuk kelonggaran.
 
    8. Mengukur Lebar Punggung
 
       Dimulai dari pangkal lengan kiri sampai kanan ( lipatan ketiak ) bagian belakang.
 
    9. Mengukur Tinggi Panggul
 
       Diukur dari samping mulai dari pinggang ke panggul terbesar.
 
   10. Mengukur Lingkar Panggul
 
       Melingkari panggul terbesar di batas tinggi panggulnya di tambah 4 jari atau di tambah 4cm.
 
   11. Mengukur Kerung lengan
 
       Di ukur melingkari lengan terbesar lewat pertengahan bahu dan beri kelonggaran 3cm atau dengan batas  garisan
 
Setelah kita pelajari di bagian atas tadi baru kita bisa mengukur badan model kita :) ambil saja saudara atau teman kita untuk sebagai obyek ukurnya.
Anggap saja untuk data yang kita peroleh sebagai berikut :
 
    - Lingkar badan         : 84 cm
    - Lingkar Pinggang   : 64 cm
    - Panjang Muka          : 33 cm
    - Panjang Punggung : 37 cm
    - Panjang Sisi             : 17 cm
    - Panjang Bahu           : 12 cm
    - Lebar Muka                : 32 cm
    - Lebar PUnggung      : 34 cm
    - Ling. ker.lengan        : 44 cm
    - Panjang Lengan       : 25 cm
    - Besar Ujung Leng    : 32 cm
 
Bagian Muka :
 A-B = (1/16 x ling.badan) + 2
     = (1/16 x 84 ) + 2
     = 7.5 cm
 
 B-C = 3-5 cm
 
 B-D = Panjang  Muka = 33 cm
 
 A-E = (1/16 x ling.badan) + 1
     = (1/16 x 84 ) + 1
     = 6.25 cm
 
 C-C'= 1/2 x lebar Muka
     = 1/2 x 32
     = 16  cm
 
 A-F = D-G = (1/4 x ling.badan) + 1
           = (1/4 x 84) +  1
           = 22 cm
 
 A-D = F-G
 
 D-H = (1/10 x ling.ping) + 1
     = (1/10 x 64) + 1
     = 7.4  cm
 
 H-I = Lebar Kupnat = 3cm
 
 F-Y = 1/20 x ling.badan
     = 1/20 x 84
     = 4.2 cm
 
 Hubungkan E-Y
 E-K = Panjang Bahu = 12 cm
 E-L = 1/2 (E-K) - 1 = 5  cm
 Hubungkan L - H
 I-O = ( 1/4 x ling.ping) + 1 - (D-H)
     = 16 + 1 - 7.5
     = 9.5 cm
 O-P = (D-H) + (I-O) = 1/4 x Ling.ping + 1 = 17 cm
 H-M = Panjang Sisi - 4 
     = 17- 4 = 13 cm
 o-p = Panjang sisi
 Dari K melewati C' menuju titik P ( titik maju 2cm)
 
Bagian belakang :
 A-B = 1 cm
 
 B-C = 8-10cm 
 
 B-D = Panjang punggung = 37 cm
 
 c-c'= 1/2 x lebar. pung 
     = 1/2 x 34   = 17 cm
 
 A-E = ( 1/16 x ling.badan) + 1
     = ( 1/16  x 84) + 1 = 6.25 cm
 
 A-F = D-G  = (1/4 x ling.badan)-1
            = (1/4 x 84 ) - 1
            = 20 cm
 Hubungkan F dengan G 
 Kupnat F- Y = (1/20 x ling.badan)
             = (1/20 x 84)  = 4.2 cm
 
 E-K = Panjang Bahu
 D-H = 1/10 x  ling.ping = 6.4 cm
 H-I = 3 cm
 Pertengahan HI tarik garis ke  atas sepanjang sisi (-2) dikurangi 2 terdapat titik M HMI =  kupnat
 I-O ={  (1/4 x ling.ping)-1}-(D-H)
     = 16-1-6.5 = 8.5 cm
 
Pola lengan Dasar
 A-B = ( 1/4 x ling.ker.leng) + 1
     = (1/4 x 44) + 1
     = 12 cm
 
 B-C = B-D = 1/2 x ling.ker.leng
           = 22 cm
 BE = Panjang Lengan
 EF = EG = 1/2 x bbesar ujung lengan
         = 1/2 x 32 = 16 cm
 
 B-D =di bagi 4 B-c =  di bagi 3
 
  D1 = 1cm masuk
  D2 = 1.5cm keluar
  B1 = 1.5cm keluar